Antara Hijab dan Pola Pikir
Pernah saya membaca sebuah kiriman yang isinya memembahas tentang, hijab, akhlak, dan pola pikir. Tiga hal berbeda, namun tak terpisahkan. Yang paling saya ingat dari tulisan seseorang di sana adalah; bahwa yang menjadi masalah bukanlah cara seorang wanita dalam berpakaian, melainkan pikiran dari orang yang melihat cara berpakaian wanita tersebut. Tertutup atau tidaknya seorang wanita (dalam berpakaian) tak perlu dipertanyakan, yang perlu dikhawatirkan adalah pikiran liar dari orang yang melihatnya. Pernyataan ini tentu bersebrangan dengan istilah (mungkin juga pribahasa) yang sering kita dengar 'jika ada asap, maka tentu saja ada api'. Dalam kata lain, hukum (jika maka) seakan tak berlaku di sini. Jika memang yang keliru adalah pola pikir manusia yang melihat; bukan si wanita yang berpenampilan--maka untuk apa Allah perintahkan wanita untuk menutupi auratnya (pengecualian untuk beberapa bagian yang biasa tampak); Q.S An-Nur:31? Daripada memenuhi kewajiban menutup aurat, leb...