Yang Tak Akan Terlewatkan

"Apa yang telah melewatkanku tidak pernah menjadi takdirku, dan apa yang menjadi takdirku tidak akan pernah melewatkaknku" (Ummar bin Khattab)

Untuk sekarang, sedikit banyak saya memang mengkhawatirkan tentang jauhya jarak ini. Namun, lagi-lagi, saya sudah terbiasa dengan tak pernahnya ada sua dan suara di antara kita.
Mungkin, kamu tak pernah berjanji untuk lekas datang menjemput. Saya juga tak berikrar untuk setia menanti. Namun, lagi-lagi saya yakin bahwa doa ikhtiar yang terus kita bumikan cepat atau lambat akan mengetuk pintu langit, membujuk ridha Allah, dan akan membawa kita pada akhir dari penantian yang menakjubkan.

Teruntuk dirimu, yang sebenarnya tidak lah jauh tapi tak pernah menyengaja diriku untuk bersua, yang sebenarnya tidaklah jauh tapi kita tak pernah meminta masa untuk adanya pertemuan di antara kita. Aku memberimu waktu untuk bersendiri dahulu dalam ketaatan, sambil terus mempersiapkan bekal-bekal terbaik untuk kamu bawa ketika datang menjemputku. Dan aku di sini, akan terus berusaha menjadi pantas, akan terus menciptakan alasan terbaik mengapa Allah harus membuat kita bertemu untuk pertama kali untuk menghabiskan sisa masa kita di bumi.

Untuk sekarang yang dapat kita lakukan adalah mempersering do'a, memperbabyak ikhtiar, dan saling menjaga  dari kejauhan sampai harapan ini benar-benar Allah perkenankan.
Pupuklah terus rasa percaya di dalam hatimu, bahwa siapa saja yang memang saling ditakdirkan, maka keduanya tidak akan pernah saling melewatkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Sastra Pragmatik_Novel Sebelas Patriot

Kauniyah Oil; si Botol Hijau dengan Khasiat Memukau

Berlembar Narasi Tentang Mengabdi