Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Kritik Sastra Ekspresif_Novel Bumi Cinta

Nama         : Novia Fahronnisya Mata Kuliah: Menulis Kritik dan Esai Tugas         : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Ekspresif Objek yang dikritik: Novel “Bumi Cinta”  (Karya Habiburrahman Elshirazy) --Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Objektif pada Novel ‘Bumi Cinta’--       Novel Bumi Cinta menceritakan tentang seorang pemuda bernama Muhammad Ayyas yang sedang melakukan penelitian ke Rusia. Novelis yang berhasil menggugah jiwa banyak orang melalui novel yang berjudul Bumi Cinta ini tidak lain ialah Kang Abik. Habiburrahman Elshirazy, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Kang Abik ini lahir di Semarang, Jawa Tengah,  pada 30 September 1976. Beliau pernah bersekolah di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil mempelajari Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al Anwar dan lulus pada 1992. Kemudian beliau melanjutkan SLTAnya di Madras...

Kritik Sastra Mimetik_Cerpen Gerobak

Nama          : Novia Fahronnisya Mata Kuliah : Menulis Kritik dan Esai Tugas          : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik Objek yang dikritik : Cerpen “Gerobak”  (Karya Seno Gumira Aji Darma) --Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik pada Cerpen ‘Gerobak’--       Cerpen berjudul  'Gerobak' merupakan sebuah cerpen yang berisikan cerminan dari kenyataan perekonomian yang ada di Indonesia. Cerpen ini menceritakan tentang kesulitan hidup yang masih dirasakan oleh banyaknya masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk nyata yang dapat kita lihat hari ini yaitu, banyaknya orang-orang yang mengais rezeki dengan cara meminta-minta di jalanan, bertempat tinggal di bawah kolong jembatan, sampai ada yang hidup berpindah-pindah di dalam gerobak dari tempat satu ke tempat yang lain. Gerobak-gerobak ters...

Kritik Sastra Objektif_Cerpen Selembar Cinta untuk Sofia

Nama          : Novia Fahronnisya Mata Kuliah : Menulis Kritik dan Esai Tugas          : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Objektif Objek yang dikritik : Cerpen “Selembar Cinta untuk Sofia” (Karya Novia Fahronnisya) --Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Objektif pada Cerpen ‘Selembar Cinta untuk Sofia’--        Cerpen berjudul ‘Selembar Cinta untuk Sofia’ menceritakan tentang mimpi seorang anak manusia. Sofia, begitu sang penulis menamai tokoh utama dari cerpen ini. Sofia adalah penderita tuna netra yang dahulunya memiliki ketertarikan dan bakat dalam bidang fotografi. Dari bakat tersebut Sofia telah banyak mendulang prestasi. Kejayaan yang didapatinya dalam bidang fotografi tersebut ingin ia teruskan dengan mencoba mendaftar pada jurusan Photografi di Institut Seni Yogyakarta (ISY). Namun...

Kritik Sastra Pragmatik_Novel Sebelas Patriot

Nama         : Novia Fahronnisya (No. Presensi 5) Mata Kuliah : Menulis Kritik dan Esai Tugas          : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Pragmatik Objek yang dikritik : Novel “Sebelas Patriot” (Karya Andrea Hirata) -- Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Pragmatik pada Novel ‘Sebelas Patriot’--       Novel Sebelas Patriot merupakan sebuah novel yang mengisahkan tetang kecintaan seorang anak kepada ayahnya serta kegigihannya dalam meraih mimpi-mimpi. Tokoh utama yang diceritakan di dalam novel tersebut ialah Ikal. Ikal merupakan seorang anak laki-laki yang memiliki cita-cita untuk menjadi pemain bola yang handal. Menjadi pemain bola yang handal juga merupakan cita-cita sang ayah, tetapi karena keadaan fisik yang tidak lagi memungkinkan, cita-cita tersebut terpaksa beliau kubur dalam-dalam. Dari situlah Ikal mempe...

Kritik Sastra Mimetik_Novel Di Bawah Telapak Kakimu

Nama         : Novia Fahronnisya (No. Presensi 5) Mata Kuliah: Menulis Kritik dan Esai TugasUAS   : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik Objek yang dikritik: Novel “Di Bawah Telapak Kakimu” (Karya Taufiqurrahman Al-Azizy)         Novel yang berjudul “Di Bawah Telapak Kakimu” ini menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga yang terpecah. Perpecahan ini terjadi akibat salah satu pihak yang memperebutkan harta warisan. Mak Ijah dan Pak Haris merupakan kakak-beradik, dimana Pak Haris lah yang menjadi pemicu terjadinya permasalahan antara keduanya. Pak Haris mengaku-ngaku bahwa tanah peninggalan orang tua mereka adalah miliknya, padahal kenyataan sebenarnya adalah, tanah itu telah diwariskan kepada Mak Ijah. Lebih-lebih pada saat itu keadaan ekonomi keluarga Pak Haris sangat baik dan stabil, berbanding terbalik dengan Mak Ijah dan anaknya, Dimas, yang hidup serb...