Kritik Sastra Mimetik_Cerpen Gerobak

Nama          : Novia Fahronnisya
Mata Kuliah : Menulis Kritik dan Esai
Tugas          : Menulis Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik
Objek yang dikritik : Cerpen “Gerobak”  (Karya Seno Gumira Aji Darma)

--Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik pada Cerpen ‘Gerobak’--

      Cerpen berjudul  'Gerobak' merupakan sebuah cerpen yang berisikan cerminan dari kenyataan perekonomian yang ada di Indonesia. Cerpen ini menceritakan tentang kesulitan hidup yang masih dirasakan oleh banyaknya masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk nyata yang dapat kita lihat hari ini yaitu, banyaknya orang-orang yang mengais rezeki dengan cara meminta-minta di jalanan, bertempat tinggal di bawah kolong jembatan, sampai ada yang hidup berpindah-pindah di dalam gerobak dari tempat satu ke tempat yang lain. Gerobak-gerobak tersebut biasanya dihuni oleh sebuah keluarga kecil yang terdiri atas Ayah, Ibu, dan satu orang anak atau lebih. Salah satu kutipan dari cerpen berjudul gerobak yang menguatkan cerminan kenyataan di atas ialah “dari balik dinding gerobak berwarna putih itu akan tampak sejumlah kepala yang menumpang gerobak tersebut, biasanya seorang ibi dengan dua atau tiga anak yang masih kecil, dengans seorang bapak bertenaga kuat yang menjadi penghela gerobak tersebut”.
       Cerpen ‘Gerobak’ juga menyinggung tentang kesenjangan kehidupan antara si kaya yang memiliki kedudukan tinggi serta serba berkecukupan dan si miskin yang menghabiskan hari-harinya di dalam gerobak dengan segala keterbatasan. Kutipan pada cerpen tersebut berbunyi “…karena kakekku adalah orang yang sibuk. Di samping menjadi pejabat tinggi, perusahaanpun banyak sekali”. Fakta yang mencerminkan kutipan tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, bahwa sampai hari ini kesenjangan ekonomi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Sebagian orang-orang kaya mampu memenuhi tidak hanya yang mereka butuhkan, melainkan apa saja yang mereka inginkan. Lain halnya dengan orang-orang yang pinggiran, bagi mereka untuk dapat bertahan hidup setiap  dengan serba seadanya saja sudah cukup.
        Di balik kesulitan hidup orang-orang yang terpaksa menghabiskan harinya di dalam gerobak tersebut, tentu masih ada saja orang-orang dermawan yang memiliki itikad baik untuk meringankan beban mereka. Pada saat lebaran misalnya, ada saja pihak-pihak yang memberikan sedekah dan semacamnya, baik berupa uang, bahan pangan dan/atau sandang kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Walaupun nominal yang diterima oleh para kaum duafa  tersebut tidak begitu banyak, paling tidak dapat mengurangi sedikit permasalahan ekonomi yang ditanggung mereka. Dalam cerpen berjudul ‘Gerobak’ ini juga sedikit mengangkat kenyataan tersebut, yakni dapat dilihat pada kutipan “nenek misalnya selalu mengirimkan makanan yang berlimpah-limpah kepada gerobak yang menggelar tenda di depan rumah.”
        Cerpen berjudul ‘Gerobak’ ini sangat sarat akan nilai moral dapat mengetuk hati siapa saja yang membacanya. Berbagai hal yang diangkat dalam cerita ini bukan sekadar fiksi, melainkan banyak fakta memprihatinkan yang dapat kita temui di dunia nyata, khususnya di daerah perkotaan.
        Namun, cerpen tersebut cenderung monoton, dari paragraf pertama hingga paragraf terakhir tidak ditemui adanya klimaks. Di dalam cerpen tersebut penulis memosisikan dirinya sebagai ‘aku’ yang mengamati manusia-manusia yang menghuni gerobak, akan tetapi penulis tidak menjelaskan siapa sebenarnya si aku itu.
        Secara umum, jalan cerita cerpen ini cukup apik, diksinya bagus dan bahasanya mudah dimengerti, serta cerita yang diangkat pun sangat menarik dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Cerpen ini merupakan salah satu gambaran keadaan Indonesia yang sampai hari ini masih digentayangi masalah perekonomian. Diharapkan agar cerpen ini dapat mengetuk hati siapa pun yang membacanya, menghadirkan kesadaran akan banyaknya masyaarakat Indonesia yang masih membutuhkan sedikit lirikan dari pemerintah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Sastra Pragmatik_Novel Sebelas Patriot

Kauniyah Oil; si Botol Hijau dengan Khasiat Memukau

Berlembar Narasi Tentang Mengabdi