Memintal kembali Jalinan Ukhuwah
Dirimu yang sempat terpunggungi oleh sesuatu yang tak kunjung kulisankan, akhirnya pulang walau sejatinya tak pernah kuanggap pergi. Kini kita bersepakat lagi untuk kembali memintal ukhuwah yang jalinannya sempat terlerai karena egoku yang sejalan dengan ketidaktahuanmu.
Ternyata, diam dan menghilang tak selalu menjadi solusi dari redupnya binar pertemanan kita, yang seharusnya memang hal ini telah kita dudukkan sejak jauh-jauh hari. Namun tak mengapa, dari perpisahan sesaat itu aku belajar beratnya untuk mengakui bahwa aku kehilangan dan masih membutuhkanmu justru menjadi menyiksa diri sendiri.
Kenangan empat tahun bersama sulit untuk kunafikkan indahnya. Sehingga aku memilih untuk menoleh lagi, yang kemudian kau sambut hangat dengan sebuah harapan besar, bahwa setelah ini tak akan ada lagi kenyataan pahit yang bernama perpisahan.
"Jangan pergi lagi". Demikian pintamu padaku yang kadang terlalu gegabah dalam membuat keputusan.
Matakupun seketika mengembun sembari mendekapmu dalam sesaknya merindukan.
Komentar
Posting Komentar